Friday, April 30, 2010

A is for ALLAH


Every morning on every news flash
I hear the sorrow of the world
It seems like everybody lost and scared
Trying to make sense of it all
And as I travel to and fro
So many faces passed me by
I see lonely hearts living lonely lives
Just biding their time

And while we call ourselves civilised
Many people living empty lives
As they drone their way
Through day and night

Chorus :
I pray for our world, I pray for every child
I pray for our world, to be filled with smiles
Like the colours of a rainbow
And not just black and white
I pray for our world, to be filled with light
I pray for all of us
To choose the path that's right
To believe in Allah everyday of our lives

In the evening on the TV news,
I see images of war
I see brother killing brother ,
with no consequence at all
And while those who claim to be leaders
Sell us tales of deceit
But Allah alone know in their hearts
what they reveal and conceal
And while we call ourselves civilised
We go on killing human lives
Too caught up in our own web of lies

Chorus

Every mother, every father,
Every daughter, every son
Don't you see that the answer lies
Only with the one

Try Not To Cry...


You, you’re not aware
That we’re aware
Of your despair
Don’t show your tears
To your oppressor
Don’t show your tears

CHORUS:
Try not to cry little one
You’re not alone
I’ll stand by you
Try not to cry little one
My heart is your stone
I’ll throw with you

Isam:
‘Ayn Jalut where David slew Goliath
This very same place that we be at
Passing through the sands of times
This land’s been the victim of countless crimes
From Crusaders and Mongols
to the present aggression
Then the Franks, now even a crueller oppression
If these walls could speak,
imagine what would they say

For me in this path that I walk on
there's only one way
Bullets may kill, bones may break
Still I throw stones like David before me and I say

CHORUS

You, you’re not aware
That we’re aware
Of your despair
Your nightmares will end
This I promise, I promise

CHORUS

Lenny:
No llores, no pierdas la fe
La sed la calma el que haze
Agua de la arena
Y tu que te levantas con orgullo entre las piedras
Haz hecho mares de este polvo
Don’t cry, don’t lose faith
The one who made water come out of the sand
Is the one who quenches the thirst
And you who rise proud from between the stones
Have made oceans from this dust

Waqas:
I throw stones at my eyes
’cause for way too long they’ve been dry
Plus they see what they shouldn’t from oppressed babies to thighs
I throw stones at my tongue
’cause it should really keep its peace
I throw stones at my feet
’cause they stray and lead to defeat
A couple of big ones at my heart
’cause the thing is freezing cold
But my nafs is still alive
and kicking unstoppable and on a roll
I throw bricks at the devil so I’ll be sure to hit him
But first at the man in the mirror
so I can chase out the venom

Isam:
Hmm, a little boy shot in the head
Just another kid sent out to get some bread
Not the first murder nor the last
Again and again a repetition of the past
Since the very first day same story
Young ones, old ones, some glory
How can it be, has the whole world turned blind?
Or is it just ’cause it’s only affecting my kind?!
If these walls could speak,
imagine what would they say
For me in this path that I walk on
there’s only one way
Bullets may kill, bones may break
Still I throw stones like David before me and I say

Nasheed: Sami Yusuf feat Outlandish

Tuesday, April 27, 2010

Semoga selamanya aku kekal di jalanMu


Tuhan
Lama aku gelintar
Cari arah cahaya
Menerangi gelita

Tuhan
Indahnya hidayahMu
Sinari ruang qalbu
Luruh air mataku
Mensyukuri nikmatMu

Oh Tuhan
Pimpinlah hati ini
Untukku menghayati
Oh petunjukMu

Walau diuji kesabaranku juga keimananku
Tidak tercabar keyakinanku pada janji-janjiMu
Tetap bersujud di hadapanMu
Merayu cintaMu
Seluruh jiwa aku serahkan hanyalah untukMu

Betapa ku bersyukur
Dengan hidayah yang Engkau berikan
Semoga selamanya aku kekal di jalanMu


" Ya Allah, biar apapun fikir manusia perihal hamba, Dikau Maha Mengetahui. Kuatkan hamba2Mu menghadapi sgla kesakitan dan kepayahan agar kami tergolong dlm klgn mereka yg bersabar. Lindungilah seluruh hambaMu dr jalan-jalan yg tmpk lurus sdgkn ia jauh tersasar. Hamba takut Ya ALLAH andai masa itu hadir sblum sempat kami bertaubat penuh pdMu. Bukakanlah hati kami utk menerima hidayahMU. Tunjukkanlah pada kami segala sesuatu yang terbaik untuk agama kami, kehidupan dunia serta akhirat kami...aamin..."

Saturday, April 24, 2010

Perempuan-perempuan Yang Dilupakan


Assalamualaikum,

Renungan buat diri dan ikhwan akhawat kasih lillah. Luangkanlah masa utk kita sama-sama fikir betapa kerosakan yg berlaku pd ummat sekarang khususnya wanita dan sy juga muslimat2 lain x terlepas drpd godaan dunia yg penuh tipu daya ini. Ya Allah tunjukkan kami jalan yg benar..kami mohon Ya Allah peliharalah kami dlm rahmatMu. Kenapa sy post artikel ini? Sy sempat membaca sebuah artikel perihal beberapa org perempuan yg kini dilupakan baru-baru ini. Bacalah dgn nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang.

http://ms.langitilahi.com/saya-teringat-kepada-perempuan-perempuan-itu%E2%80%A6/

Hari ini saya teringat kepada beberapa orang perempuan. Siapakah yang saya teringat itu?

Perempuan-perempuan ini, ada yang saya kenal masa tadika. Ada pula yang saya kenal masa sekolah rendah. Ada pula yang saya kenal masa sekolah menengah.

Apabila saya dewasa, saya berusaha memeriksa latar belakang perempuan-perempuan ini, dan mengkaji kehidupan mereka. Mudah cerita, saya suka dengan perempuan-perempuan ini sebenarnya. Pada saya, mereka amat bermakna dalam kehidupan saya.

Oleh kerana saya teringat akan mereka, maka saya ingin perkenalkan mereka kepada kalian.

Perempuan-perempuan ini, adalah perempuan-perempuan yang dilupakan.

Hari ini, perempuan melihat kepada siapa untuk mereka contohi?

Hari ini, lelaki akan memilih perempuan yang bagaimana untuk dijadikan isteri?

Hari ini, ibu bapa akan membesarkan anak perempuan mereka mengikut perempuan yang mana?

Hari ini, masyarakat akan mengagungkan perempuan yang bagaimana?

Hari ini, perempuan jenis apakah yang dikira sebagai mulia?

Hari ini, perempuan bagaimanakah yang lelaki puja?

Persoalan ini, anda boleh jawab sendiri di dalam hati, dengan melihat keadaan sekeliling kita. Anda akan melihat satu jawapan yang sama, walau di mana sahaja anda berada. Perempuan jenis ‘itu’. ‘Itu’ itu anda terjemahkan sendiri dengan pengamatan anda pada keadaan hari ini.

Kita lihat hari ini, masyarakat, baik lelaki atau perempuan, orang tua atau anak-anak, telah melupakan sebahagian perempuan-perempuan agung yang sepatutnya dijadikan contoh, qudwah untuk wanita-wanita seluruh dunia, sepanjang zaman. Sesungguhnya, figur-figur inilah yang mengusung panji ISLAM dalam kehidupan, seterusnya memuliakan diri mereka dengan kalimah ALLAH SWT.

Maka hari ini, saya nak memperingati perempuan-perempuan yang dilupakan oleh ummah ini.

Ramai manusia sudah melupakan Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwailid. Dialah yang digelar Afifah Solehah(wanita suci). Seorang wanita yang sanggup berkorban segala kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah SAW. Dialah yang paling pertama beriman, tanpa meragukan seruan Rasulullah SAW. Dialah wanita, yang menenangkan suaminya yang ketakutan tanpa memperlekehkan. Dialah wanita, yang tegar bertahan susah senang bersama suaminya, sehingga nyawa ditarik ALLAH SWT. Bayangkan, dia adalah seorang yang kaya raya, hartawan, tetapi sanggup dipulau bersama Rasulullah SAW selama 3 tahun 3 bulan dan makan pucuk kayu sahaja hingga pecah-pecah mulut.

Ramai juga terlupa dengan Fatimah Az-Zahrah binti Rasulullah SAW. Dialah yang bertahan di sisi Rasulullah SAW ketika ayahandanya itu diseksa teruk. Tanpa kecewa, tanpa rasa hendak berputus asa, dia sentiasa membantu ayahandanya yang sering disakiti. Tangannya yang bersih dan suci itulah yang mencuci najis yang dibalingkan ke tubuh ayahandanya. Tangannya yang suci itulah yang membersihkan segala luka ayahandanya. Seorang wanita yang tabah, kuat menempuhi segala dugaan.

Ramai yang telah terlupa akan seorang wanita bernama Asiah. Dia adalah isteri kepada Firaun yang menentang Musa. ALLAH telah menjadikan bicara lembutnya menyelamatkan Musa as dari dibunuh Firaun. ALLAH juga menjadikan dia antara yang beriman dengan seruan Musa as. Malah, ALLAH telah merakamkan namanya di dalam Al-Quran, dan menjanjikan kepadanya syurga atas balasan ketabahannya dalam mengharungi hidup bersama Firaun dan menerima segala seksaannya dalam mengekalkan deen ISLAM dalam dirinya.

Ramai pula yang tidak tahu berkenaan Masyitah. Dia adalah tukang penyisir rambut anak Firaun. Beriman kepada Allah SWT dan Nabi Musa, kemudian keimanannya diketahui oleh Firaun. Akhirnya dia bersama suami, serta anaknya yang masih bayi telah dicampakkan ke dalam kuali penuh minyak mendidih. Walaupun nyawa di hujung tanduk, imannya tidak tergadai, malah terjun dengan penuh keyakinan. Masyitah mati syahid mempertahankan imannya dari digadai.

Ramai juga yang telah terlupa kepada Si Suci Mayram, ibu kepada Isa as. Sang Perawan itu menjaga dirinya, mengabdikan diri dalam bilik yang terkunci, ALLAH memuliakannya dengan memilih Zakaria as sebagai penjaga. Maryam yang suci inilah dipilih ALLAH untuk mengandungkan Isa as. Apabila dia melahirkan Isa as dan ditohmah dengan pelbagai dugaan, dia bergantung kepada ALLAH, dan bersangka baik atas segala apa yang berlaku ke atasnya. Akhirnya anaknya Isa as boleh berbicara dan menyeru manusia sedari buaian.

Siapakah yang hendak mencontohi Nusaibah RAH? Ketika Perang Uhud, Nusaibah keluar memberi minum kepada pasukan Muslimin yang kehausan dan merawat mereka yang mendapat luka. Apabila tentera Islam menjadi terdesak dan lari dari medan perang, cuma ada seratus orang sahaja yang tetap bertahan dan Nusaibah adalah salah seorang yang menghunuskan pedang serta memakai perisai bagi melindungi Rasulullah dari diserang musuh.

Kesungguhan Nusaibah melindungi Rasulullah begitu hebat, hinggakan Rasulullah berkata, “Aku tidak menoleh ke kiri dan ke kanan kecuali melihat Ummu Imarah (Nusaibah) berperang dihadapanku.”

Ketika itu, anaknya Abdullah luka parah ditikam musuh. Dia mengikat luka anaknya lalu berkata, “Bangun wahai anakku.” Anaknya itu terus bangun dan melawan tentera musuh.

Rasulullah yang melihat peristiwa itu bersabda. “Wahai Ummu Imarah, siapakah yang mampu berbuat seperti mana yang engkau lakukan?”

Ketika tentera musuh yang menikam anaknya itu menghampiri, Rasulullah berkata kepadanya, “Ini dia orang yang telah melukakan anakmu.” Nusaibah menghampiri orang itu dan menikam betisnya dengan pedang.

“Ya, Ummu Imarah! Engkau berjaya membalasnya,” kata Rasulullah sambil tersenyum melihat kesungguhan Nusaibah Hatta Rasulullah SAW pun bersorak untuknya. Siapakah yanng mengingati Ummu Imarah ini?

Siapakah pula yang hendak menjadi seperti Ummu Sulaim? Dia berkahwin dengan Abu Talhah dengan mahar iman. Abu Talhah seorang kafir ketika itu, jatuh hati kepada Ummu Sulaim yang masih muslim. Ummu Sulaim berkata: “Jika hendak mengahwiniku, maka maharnya adalah iman”.

Maka islamlah Abu Talhah. Sehingga ada sahabat yang berkata, “Aku belum pernah melihat seorang wanita sama sekali yang lebih mulia maskawinnya dibandingkan dengan maskawin Ummu Sulaim.”

Malah, dia mentarbiyyah suaminya, sehingga suaminya menjadi seorang sahabat yang komited. Siapa yang tidak kenal dengan Abu Talhah? Dialah yang menyambut semua panahan yang ditujukan kepada Rasulullah SAW, pada hari Uhud dengan belakang tubuhnya. Lihatlah bagaiman Ummu Sulaim mentarbiyyah suaminya? Adakah lagi isteri yang sebegitu hari ini?

Siapakah pula yang mengingati isteri kedua Rasulullah SAW? Ummu Salamah. Bagaimana cerdiknya dia, bijaknya dia sehinggakan dia menjadi penasihat yang baik kepada Rasulullah SAW. Ketika peristiwa Perjanjian Hudaibiyyah, apabila Rasulullah mengarahkan semua sahabat-sahabatnya menyembelih haiwan dan bercukur rambut, tiada seorang pun yang bangkit menyahut arahannya. Rasulullah SAW hairan, lantas kembali ke khemah, lalu berkata di hadapan Ummu Salamah, “ Kenapakah berlaku begitu?” Ummu Salamah berkata, “ Jangan kau hiraukan mereka, cukurlah rambutmu, dan sembelihlah haiwanmu” Bila Rasulullah SAW melakukan, semua sahabat mengikuti.

Siapakah pula yang hendak mencontohi isteri Rasulullah SAW, Aisyah RA? Ketika peristiwa Hadith Ifki(kisah rekaan) berlaku, menumpahkan fitnah ke atasnya, mengotorkan namanya, dia tetap teguh, yakin kepada ALLAH SWT. Tiada sebentar pun dia bersangka buruk kepada ALLAH SWT bila ditimpa dugaan.

Siapakah pula yang mengingati Asma’ binti Abu Bakr? Dia digelar Zat An-Nitaqain kerana mengoyakkan tali pinggangnya kepada dua untuk membawa makanan kepada Rasulullah SAW dan bapanya Abu Bakr RA ketika persembunyian di Gua Thur. Dialah juga yang dilempang oleh Abu Jahal sehingga tercabut subang di telinganya, kerana tidak mahu memberitahu posisi Rasulullah SAW dan bapanya ketika hijrah. Dialah juga yang mentarbiyyah anaknya, Abdullah Ibn Zubair RA, sehingga menjadi seorang sahabat Rasulullah SAW yang berani.

Siapakah pula yang ingat kepada Khansa? Dia mempunyai empat orang anak. Dia mentarbiyyah empat orang anaknya dengan baik. Apabila mendapat seruan jihad, dihantarnya anaknya yang sulung. Anak sulungnya syahid. Dihantar pula yang kedua. Yang kedua juga syahid. Dihantar pula yang ketiga. Yang ketiga juga syahid. Begitu jugalah juga dia menghantar anaknya yang keempat, dan yang keempat itu pun syahid.

Akhirnya dia menangis. Orang berkata, “ Khansa kesedihan kerana kehilangan semua anaknya” Tetapi tahukah kalian apakah jawapannya?

“ Diamlah kalian, sesungguhnya aku bersedih kerna aku tidak punya anak lagi untuk dihantar berjihad di jalan ALLAH”

Wahai perempuan hari ini, siapakah antara kamu yang mengingati mereka?

Wahai lelaki hari ini, siapakah antara kamu yang mengenang mereka?

Wahai ummah, hari ini perempuan mana yang kamu puja dan puji?

Oh masyarakat, hari ini perempuan bagaimana yang kamu sanjungi?

Oh perempuan, hari ini perempuan mana yang kamu ikuti dan contohi?

Oh lelaki, hari ini perempuan yang bagaimana kamu gila-gilai untuk jadikan isteri?

Siapa?

Sesungguhnya perempuan-perempuan dalam lipatan sirah ini telah dilupakan.

Mereka sememangnya perempuan-perempuan yang telah dilupakan.

Sedangkan pada diri mereka, terdapat kemuliaan yang tiada tandingan.


P/S: Semoga perjuangan srikandi-srikandi Islam ini menjadi contoh buat saya dan semua di luar sana…

Friday, April 23, 2010

Iman Dan Sabar

Assalamualaikum, post kali ini berbentuk cerita. Cerita ini merupakan sebahagian dr novel Sinergi karya Hilal Asyraf. Sekadar perkongsian dengan sahabat2 utk sama2 kita koreksi diri kita yg memang x terlepas dr melakukan dosa2. Syaitan xkan mengalah sehingga dia berjaya mengumpul sebanyak mungkin manusia utk bersama2 mereka di neraka kelak. Na'uzubillahi mindzalik. Bg sahabat2 yg nak tahu kesudahan ceritanya, boleh beli dan baca novel ini. Insya Allah ada byk hikmah dan manfaat yg kalian dpt ambil dan amalkan. Apapun Al-Quran jgn sesekali ditinggalkan, ia KALAMULLAH, ia nur utk hati sseorg hamba, makanan buat jiwa kita yg lemah. Barakallahu lakum...

Jangan engkau marah

Diulang tiga kali

Sesungguhnya Allah bersama orang yang bersabar

Apakah yang membuatkan kau meyakini?

Hanyalah apabila keimanan itu membaluti hati-hati

Faiz Hamzah membulatkan mata. Separuh tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sebentar tadi. Dadanya berdegup kencang. Apa yang baru dilihatnya tadi, membuatkan dia pantas mengklik tutup pada tetingkap Mozilla Firefox yang digunakan untuk melihat blog PERMAI.

“Ya Allah…” Faiz Hamzah perlahan-lahan membuka semula blog rasmi PERMAI.

Nampaknya dia tidak tersalah lihat. Blog itu kini penuh dengan pelbagai gambar lucah. Pengisian-pengisian yang selama ini menjadi makanan rohani kepada yang singgah, telah hilang semuanya. Penuh dengan pornografi yang sebaliknya, meruntuhkan keimanan manusia.

“Apa dah jadi ni?” Faiz Hamzah risau. Dia menggerakkan kursor supaya membawa tetingkap ke bawah. Gambar-gambar porno yang terpampang, seboleh mungkin tidak dipandang.

Akhirnya dia bertemu sesuatu di bahagian bawah blog.

“Ini akibatnya kalau cakap banyak fasal kami!”

Dan terdapat dua perkataan sebagai tanda nama penghantar.

Disaster Five!

Faiz Hamzah segera menutup tetingkap mozilla firefox. Dadanya turun naik. Bibirnya mengucap istighfar berulang-ulang. Kenapa sampai begitu sekali lima orang itu bertindak? Faiz Hamzah tidak faham.

“Kenapa Baha? Muka macam mayat aja?” Firdaus yang baru pulang, berhenti sebentar di muka pintu bilik Faiz Hamzah.

“Blog PERMAI kena serang dengan Disaster Five la. Penuh dengan pornografi”

Firdaus terkejut besar. “MasyaAllah… apa yang mereka ni nak sebenarnya?”

“Mungkin marah kerana tuduhan sebahagian besar orang terhadap mereka baru-baru ini” Faiz Hamzah cuba mencari rasional. Seboleh mungkin dia berusaha untuk tidak marah. Sebagai pemimpin, jika emosi boleh membuatkan pertimbangan yang salah.

Keputusan pemimpin mesti dibuat atas dasar keimanan. Atas neraca Allah SWT. Bukannya mengikut nafsu diri dan kepuasan hati. Barulah apa yang dipimpin berjalan dalam lingkungan keredhaan Allah SWT.

“Dah mereka jahat sangat. Buat huru-hara itu ini. Mana orang tak mengamuk?” Firdaus melepaskan rasa tidak puas hatinya.

Faiz mengangguk-angguk. “Tak apalah Firdaus. Jangan kau panjang-panjangkan benda ni. Biar aku uruskan.”

Firdaus menghela nafas. Dia tahu Faiz Hamzah seboleh-bolehnya berusaha memberikan yang terbaik, bertindak seadil mungkin. Menjadi pemimpin, tidak boleh membuat keputusan berdasarkan pendapat individu tertentu mahupun diri sendiri sahaja. Perlu ada musyawarah dan pertimbangan yang baik.

Ketika ini, telefon Faiz Hamzah berbunyi. Segera diambilnya telefon bimbit itu. Sempat dia melihat nama pemanggil. Hazim, Biro Multimedia PERMAI.

“Asslamu’alaikum Hazim,”

“Waalaikumussalam, Baha, kau dah tengok blog?”

“Dah. Teruknya.”

“Aku rasa mereka boleh pecahkan password kita dan tukar coding di dalamnya la. Sebab tu jadi macam itu”

“Habis, kau boleh buat apa-apa tak?”

“Aku rasa, buat masa sekarang aku akan halang blog PERMAI dari dimasuki sesiapa. Kita tak mahu la ramai ahli buka dan dapat dosa macam itu sahaja. Selepas itu aku akan usahakan cara untuk bersihkan blog itu”

“Terima kasih Hazim. Kalau kau tak telefon, aku memang nak minta tolong kau”

“Tak ada halnya Baha. Ini memang kerja aku. InsyaAllah, lepas ini aku akan ketatkan lagi blog PERMAI punya pertahanan. Tak sangka pula ada orang hebat dalam bidang perkomputeran sampai boleh pecah masuk blog orang di PERMAI ni”

Faiz Hamzah mengangguk. Benar. Nampaknya, Disaster Five ini lebih dari sekadar lima orang yang suka mengenakan orang. Pada mereka ada potensi yang besar. Cuma disalah guna.

“Baiklah Baha. Assalamu’alaikum”

“Waalaikumussalam” Faiz Hamzah meletakkan semula telefon bimbitnya.

Dia mengambil masa bertenang. Ini adalah ujian. Dia tidak boleh lekas melatah. Tetapi tidak lama kemudian dia terfikir. Ini dia, bagaimana seluruh warga PERMAI? Pasti sudah ada yang melihat blog PERMAI tadi? Tindakan berani Disaster Five pastinya menimbulkan kekecohan yang besar.

Faiz berfikir panjang. Risau juga dia andai ada ahli PERMAI yang terus menyerbu Disaster Five, lantas menimibulkan kekasaran yang tidak dikehendaki. Dia tidak mahu wujud pergaduhan di dalam PERMAI. Kalau boleh, biar semua masalah diselesaikan secara berhikmah, professional dan tidak membawa kepada perpecahan. Biarlah PERMAI ini menjadi satu tempat yang harmonis, orang-orangnya berlapang dada, dan boleh bertolak ansur. Kalau ada yang salah, dibetulkan dengan baik, manakala yang baik dipertingkatkan lagi kebaikannya.

Jadi macam mana hendak mengajak seluruh ahli PERMAI agar bersatu hati berhadapan dengan ujian ini?

*****

Rumah Ikhwan Subberi penuh. Suasana ini hanya akan berlaku pada sesi Intropeksi Iman. Satu sesi yang diwujudkan oleh PERMAI sebagai titik muhasabah dalam seminggu bagi ahli PERMAI. Bagi yang kelapangan, sesi ini akan diadakan selepas Isya’, seminggu sekali. Harinya tidak tetap. Dipilih mengikut kesesuaian minggu itu.

Akan ada giliran untuk yang mengendalikan Intropeksi Iman. Tema program ini adalah: Duduk Sebentar Dan Beriman. Program yang dijalankan selepas Isya’ ini diadakan atas dasar bahawa yang menggerakkan kehidupan seorang hamba untuk terus mengejar keredhaan Allah adalah keimanan. Hanya dengan keimanan, masalah-masalah kehidupan dapat diselesaikan. Maka diadakan program ini sebagai wasilah untuk memuhasabah keimanan ahli PERMAI, kerana sesungguhnya keimanan insan itu naik dan turun lumrahnya.

“Mereka tu memang dah melampau la”

“Sampai ke blog PERMAI pun diserangnya”

“Gambar lucah pula tu”

“Mereka tu ingat mereka siapa ha? Aku bengang la”

“Kita patut ajar ja mereka tu. Sabar-sabar buat apa?”

Rumah Ikhwan Subberi itu dihangatkan dengan suara-suara yang terkesan dengan perbuatan Disaster Five. Serangan ke atas blog rasmi PERMAI adalah sesuatu yang paling tidak boleh diterima oleh warga PERMAI seluruhnya. Sebaik sahaja kes itu berlaku, YahooGrup PERMAI penuh dengan kritikan-kritikan panas terhadap kumpulan itu. Hinggakan, kepimpinan PERMAI pun diungkit kredibilitinya dalam menangani masalah ini.

Semua orang menginginkan agar lima orang bermasalah itu dibuang keluar dari masyarakat PERMAI. Ramai yang sudah tidak tahan dengan perbuatan mereka berlima. Tidak cukup membuat kacau di Universiti, dibulinya pelajar-pelajar semasa di luar masa belajar, kini diserangnya pula PERMAI. Menunjukkan keberanian yang teramat sangat.

Faiz Hamzah tunduk sahaja. Tenang dan sabar. Syafiq Ali di sebelahnya menggosok belakang tubuh Presiden PERMAI itu. Memberikan semangat. Faiz Hamzah tersenyum.

“Ramai nampaknya tak puas hati dengan Disaster Five” Syafiq memandang sekeliling.

Erman mengangguk. “Tapi patut ke sampai nak hentam mereka begitu sekali?”

Syafiq memandang Erman dengan hairan. “Aku pelik la dengan kau. Kenapa kau bela sangat mereka tu?”

“Aku bukan bela. Cuma aku hairan. Adakah begini cara Islam ajar untuk berurusan dengan orang yang berdosa?” Erman bertanya.

Syafiq diam. Faiz Hamzah di sebelah Syafiq Ali terdengar pertanyaan Erman.

“Erman, soalan kau tepat. Dan jawapannya tidak. Islam tidak mengajar pendosa itu perlu diperlakukan dengan kekerasan. Lebih-lebih lagi yang melakukan dosa tanpa kefahaman. Pendosa, kalau perlu dihukum pun, hukumannya perlu secara terhormat dan adil. Jika tidak faham, perlu difahamkan”

Erman diam mendengar jawapan Faiz Hamzah. Presiden itu nampak amat rendah diri.

“Hari ini siapa bagi Intropeksi?” Syafiq Ali memandang Faiz Hamzah.

“Aku jemput orang yang boleh pengaruhi seluruh warga PERMAI ni”

Syafiq memandang Faiz Hamzah. Erman juga tertarik dengan kenyataan yang dibuat. Siapa?

Tidak lama kemudian, pintu rumah Ikhwan terbuka. Hawa sejuk masuk ke dalam rumah yang hangat itu. Asid muncul dari balik pintu.

“Maaf lambat. Sheikh Makmun tahan penceramah kita sekejap tadi.” Asid bersuara riang.

Kemudian Irfan muncul dari belakang Asid. “Tepi la, aku nak masuk”

“Oh, maaf, maaf. Silakan Ustaz Irfan” Asid terus bergerak ke kawasan yang kosong. Irfan menggeleng dengan ulah Asid. Kat mana-mana pun dengan gaya selambanya itu. Mujur kalau masa buat kerja, seriusnya solid.

Irfan bergerak ke tempat penceramah. Dialah yang dikatakan Faiz Hamzah tadi. Sebaik sahaja dia hadir, semua yang ada senyap. Suara-suara yang bersembang diam.

Irfan memandang Faiz Hamzah. Dengan isyarat mata, Faiz Hamzah meminta Irfan memulakan Intropeksi Iman pada hari ini.

Tenang. Dia menarik nafas. Memandang semua warga PERMAI lelaki yang hadir. Intropeksi iman terbahagi kepada dua. Untuk perempuan dan untuk lelaki. Yang lelaki akan diuruskan oleh kepimpinan lelaki, yang perempuan akan dijalankan oleh pihak kepimpinan perempuan. Yang memberikan ceramah tidak semestinya ahli barisan kepimpinan. Biro Pembangunan Minda dan Kendiri telah ditugaskan untuk membuat jadual, dan penceramahnya akan bergilir-gilir mengikut siapa yang ada potensi untuk membuat penyampaian. Kadangkala, sesi ini menjadi medan untuk melatih ahli PERMAI berani berucap.

Irfan memulakan bicaranya dengan memuji Allah SWT dan berselawat ke atas Rasulullah SAW. Kemudian dia mengucap kata hormat kepada Presiden PERMAI dan AMT serta AMM yang hadir. Akhirnya, dia melayangkan salam kepada semua.

“Assalamu’alaikum, kepada semua warga PERMAI, keluarga ana yang ana cinta”

Bila kata-kata itu dilafazkan, seakan-akan ada air sejuk yang menyimbah di atas kepala semua yang hadir. Kata-kata itu bukanlah satu diksi yang kompleks, atau ayat sastera yang berselirat, tetapi ia adalah satu kata-kata mudah, yang datangnya dari keikhlasan di dalam hati. Apa yang disampaikan dari hati, akan sampai juga kepada hati.

“Hari ini, kita duduk bersama-sama, untuk kembali muhasabah keimanan kita. Intropeksi Iman ini, adalah medium kita untuk muhasabah diri, di samping berkongsi ilmu yang ada. Seminggu sekali, dalam intropeksi iman ini, kita duduk sebentar beriman. Bukan beriman sebentar sahaja, tetapi kita hendak bawa iman ini dalam seluruh kehidupan kita. Yang sebentar itu adalah masa untuk kita cas kembali keimanan kita.” Irfan menebarkan pandangannya.

Semua mendengar dengan khusyuk. Ramai yang memandang wajah Irfan.

“Hari ini, ana ingin membawakan satu hadith yang masyhur kepada semua, sebagai muhasabah diri kita”

Semua ternanti-nanti. Irfan juga bijak, dia tidak gopoh dalam memberikan penyampaian. Dia bijak bermain psikologi.

“Satu hari datang seorang pemuda kepada Rasulullah SAW dan berkata: Wahai Rasulullah, berikan aku nasihat”

Irfan senyap lagi. Memandang semua. Dia memang suka begitu. Menarik perhatian. Mengumpul rasa ingin tahu. Berkomunikasi dengan perasaan.

“Rasulullah SAW menjawab…” Berhenti lagi. Semua ternanti-nanti. Mata Irfan menentang semua mata yang memandangnya.

Jangan kamu marah” Irfan menyempurnakan.

Hati-hati ahli PERMAI yang hadir seakan dipanah. Belum lagi penjelasan diberikan, tetapi hadith itu seakan-akan mengenai jiwa-jiwa mereka, membasuh hati-hati mereka.

Irfan memang bijak. Dia tahu situasi dan kondisi ahli PERMAI. Sudah beberapa orang pelajar datang mengadu kepadanya. Kepimpinan PERMAI juga pernah berjumpa dengannya. Ya la, siapa yang tahan hendak berbuat baik selamanya kepada orang yang berbuat onar kepada kita. Akhirnya, kes yang terbaru, blog PERMAI diserang, menyebabkan Faiz Hamzah bertemu dengannya secara individu, agar mampu mengajak ahli PERMAI merasionalkan diri dan bersabar.

“Lelaki itu bertanya lagi, apakah ada lagi nasihat yang lain?” Irfan menyambung.

“Rasulullah menjawab, jangan kamu marah”

“Sekali lagi lelaki itu bertanya”

“Rasulullah SAW tetap menjawab, jangan kamu marah”

Irfan berhenti. Memandang semua warga PERMAI yang hadir.

“Maka wahai keluarga ana yang ana cinta, ana hari ini hendak memperingatkan kalian perkara yang sama telah Rasulullah SAW wasiatkan kepada lelaki itu. Janganlah kamu marah”

Warga PERMAI yang hadir seakan-akan tenggelam dalam kata-kata Irfan. Irfan meneruskan penyampaiannya dengan mengingatkan betapa sabarnya Rasulullah SAW dalam mengajak ummah kepada Islam. Dengan ketabahan baginda itulah, manusia hari ini dapat menikmati nikmat iman dan Islam.

Andai Rasulullah SAW dahulu marah-marah, benci-benci, maka iman dan Islam itu tidak akan dirasai manusia hari ini, dan perjalanan dakwah itu akan terbantut.

Berjaya sabar adalah ukuran kondisi seseorang. Sabar tak bererti kalah. Malah yang sabar itu adalah yang menang. Dimenangkan oleh Allah SWT di sisi-Nya.

“Apakah kemuliaan yang lebih besar, apakah kesenangan yang lebih besar, selain Allah SWT bersama kita?”

Irfan pun membaca penghujung ayat 249 Surah Al-Baqarah: “Dan Allah itu bersama orang-orang yang sabar”

“Allah bersama kita wahai sahabat-sahabat. Maka apakah besarnya dugaan yang datang, berbanding dengan besarnya Allah SWT bersama kita?”

Kata-kata itu terus-terusan mengetuk hati-hati yang hadir.

Erman memandang kiri dan kanan. Telinganya ada menangkap bunyi sedu.

“Ada orang menangis?” Hatinya pelik.

Dia hendak bertanya Faiz Hamzah. Tetapi Faiz Hamzah telah menutup mata dengan tangan. Nampak macam khusyuk menghayati apa yang diperkatakan.

Erman memanjangkan leher, memandang semua yang hadir, majoritinya seperti Faiz Hamzah. Malah, ada yang mengalir air matanya dalam keadaan kepalanya terangkat memandang Irfan yang memberikan penyampaian.

Erman memandang Irfan yang sedang memberikan penyampaian.

“Apakah ini?” Katanya di dalam hati.

“Namun siapakah antara kita yang yakin bahawa Allah SWT bersamanya saat dia diduga? Siapakah antara kita yang yakin bahawa Allah SWT itu bersamanya saat marahnya dijungkit?” Irfan melontarkan pertanyaan.

Semua senyap.

“Jadi akhirnya, iman kita juga yang membantu kita, untuk merasai bahawa Allah SWT itu ada bersama dengan kita, ketika kita sabar. Apabila kita sabar, Allah SWT bersama kita! Dan manusia yang beriman sahaja mampu merasakannya” Irfan terus berbicara.

“Siapa yang tidak merasa Allah bersama dengannya ketika dia sabar? Siapa yang rasa bahawa sabaranya itu sia-sia? Maka jangan tanya kenapa diri tidak boleh sabar. Jangan tengok diri, emosi dan sebagainya. Mari kita tengok dan periksa kembali iman kita. Bila kita tidak mampu bersabar, sebenarnya iman kita ada masalah. Kerna imanlah yang menjadikan kita yakin bahawa Allah SWT bersama dnegan kita”

Kata-kata itu ibarat bom. Hati-hati yang hidup akan meledak dengan kata-kata itu.

“Kita tengok Saidina Ali. Dia tidak memenggal kepala yahudi yang meludahnya ketika peperangan, walaupun dia berada di atas yahudi itu. Kenapa? Kerana dia takut, dia membunuh yahudi itu bukan kerana Allah SWT, tetapi kerana mengikut nafsu amarah. MasyaAllah…” Irfan bermain intonasi. Sebentar tinggi, sebentar rendah. Bermain ritma, menggetarkan gegendang telinga dengan alunan suara yang mampu menggetarkan jiwa pendengarnya.

“Sedang memegang pedang, diludah, sudah berada di atas musuh, tetapi Saidina Ali boleh tidak meneruskan pancungannya. Malah berkata: Aku takut aku membunuh kamu, hanya kerana aku marah, bukan kerana Allah. Inilah dia orang yang beriman. Bagaimana kita? Bagaimana kondisi kita?”

Senyap. Suasana sangat sepi. Bunyi kipas berpusing sahaja kedengaran. Sekali sekala angin sejuk menyapa.

“Jadi marilah kita bersabar atas segala duga. Janganlah kita mudah melenting dengan ujian yang tiba. Yakinlah, Allah SWT itu bersama kita. Mari kita muhasabah, dan koreksi kembali keimanan kita. Kita tidak mahu, keimanan kita tergadai hanya kerana beberapa orang sahaja. Malah, kita mahu, beberapa orang itu, merasakan apa yang kita rasa dengan keimanan ini”

Irfan pun menutup penyampaiannya. Ringkas. 10 minit sahaja. Tetapi ibarat air yang memberikan kesegaran kepada tumbuhan.

“MasyaAllah, masyaAllah…” Faiz Hamzah menggelengkan kepala. Mungkin dia juga sedang muhasabah dirinya.

Walaupun Irfan tidak sedikit pun menyentuh isu Disaster Five, kebanyakan orang yang hadir merasakan bahawa Irfan sedang mengajak mereka untuk bersabar dan terus berusaha mendekati Disaster Five, berbuat baik kepada mereka.

Yang merungut kepada Irfan selama ini terasa. Yang selama ini mengutuk-ngutuk Disaster Five di belakang terasa. Yang selama ini terasa dengan Disaster Five pun terasa. Masing-masing rasa bersalah. Masing-masing merasakan keimanan mereka ada masalah. Ketika ini, masing-masing menyimpan hajat, berusaha untuk lebih sabar menghadapi segala dugaan. Bukan sahaja Disaster Five, tetapi dugaan-dugaan lain dalam perjalanan sebagai hamba Allah SWT.

Kuncinya, iman kepada Allah SWT.

Majlis ditutup dengan tasbih kaffarah dan Surah Al-‘Asr.

Hati-hati yang basah ini bersalaman. Kebanyakannya mengucap terima kasih kepada Irfan. Penyampaian itu memang kena pada masanya. Irfan bijak memahami situasi mereka.

Suara-suara mengutuk Disaster Five sudah tidak kedengaran lagi. Semua keluar dengan senyap, mahupun bersembang berkenaan perkara lain. Tiada lagi amarah yang berapi terhadap Disaster Five. Semuanya seakan sedar akan kesilapan masing-masing.

Syafiq membesarkan mata. Hampir sahaja tidak percaya bahawa suasana beegitu berbeza, sebelum dan selepas intropeksi. Dia memandang ke arah Irfan yang masih lagi sedang bersalaman. Erman pula menenung bekas Presiden PERMAI itu. Wajahnya, wajah tidak senang.

“Kenapa?” Suara Syafiq Ali, mengembalikan kedua-dua sahabat itu ke alam nyata.

“Eh, tak ada apa-apa” Syafiq tersengih sendiri.

Erman, masih terus memandang Irfan.

Tanpa disedari sesiapa, ada seorang asing yang menyertai Intropeksi Iman pada hari itu. Dia menutup bahagian hidung ke dagunya dengan mafla. Menutup bahagian kepala dengan sarung kepala baju sejuknya. Duduk di barisan paling belakang.

Memandang, mendengar, semua yang disampaikan Irfan, dan melihat semua suasana di rumah Ikhwan.

*****

“Eh, kau perasan tak satu benda?” Wafiq menepuk bahu Muiez. Rakannya itu menurunkan headphone dari telinga.

“Apa dia?” Muiez tidak mendengar soalan tadi.

“Kau perasan tak, dua tiga hari ni dah tak ada dah ahli PERMAI yang bising fasal kita?” Wafiq menimbulkan persoalan.

Muiez berfikir sebentar. “Ha’ah, ya tak ya juga kan?”

“Kenapa ya? Aku hairan tahap giga ni” Wafiq memandang keluar tingkap. Berfikir.

Muiez pun diam. Mengetuk dagu dua tiga kali dengan telunjuknya. Kenapa ya? Dia pun hairan. Selepas Wafiq bertanya ini, baru dia perasan sesuatu. Bukan sekadar sudah tiada ahli PERMAI yang mengutuk atau mengeji mereka seperti sebelum ini. Malah, kebanyakan ahli PERMAI akan memberikan salam jika bertemu mereka baik di universiti, mahupun di jalanan Irbid ini.

“Kena sampuk kut?” Muiez berseloroh.

“Banyak la kau.” Wafiq menolak kepala Muiez.

“Aku rasa, mereka semua dah bertransformasi sebab kau buat keracunan makanan sebelum ni”

“Kalau aku, aku rasa mereka semua berevolusi sebab tengok kerja yang kau buat pada blog rasmi PERMAI”

Akhirnya mereka berdua ketawa. Tiada antara mereka yang faham kenapa semua itu berlaku. Mereka tidak menyertai Intropeksi Iman, jauh sekali membaca apa yang dibincangkan dalam YahooGrup PERMAI yang kini penuh dengan peringatan dan muhasabah agar ahli PERMAI terus bersabar dan tabah.

Satu perkara yang wujud dalam masyarakat PERMAI, yang membuatkan mereka kuat adalah iman. Iman menjadi penyatu mereka. Apabila iman ini disegarkan, maka mereka akan segera tersedar dari kelalaian. Perbezaan besar buat yang tidak faham dan tidak mempunyai keimanan.

Yusuf yang sedari tadi khusyuk dengan kerjanya sendiri, mencuri dengar perbualan Wafiq dan Muiez. Namun dia pura-pura tidak mendengar. Tidak mahu masuk campur. Tidak mahu memberikan pendapat. Dia memang orang yang agak senyap kalau tiada apa yang dirasa ingin dibicarakan.

Perlahan-lahan matanya menyorot pada dompetnya. Sekali lagi, surat yang terselit pada dompetnya itu dilihat.

Yusuf menghela nafas.

Kenapa di dalam jiwanya, ada sesuatu yang kurang senang bermain-main?

Perasaan aneh yang tidak mampu diertikan dalam bicara.

Seakan rasa perlu yang meronta-ronta.

Warna Putih-Ransang Kepintaran Pelajar

Assalamualaikum,

Kebetulan sy menukar background blog dgn warna putih, sy terbaca pula artikel ini. Jadi sy kongsikan bersama antum utk kita sama2 luaskan pengetahuan. Hebat bukan Pencipta Kita? Setiap yg dijadikanNYA pasti ada hikmah. Masya Allah!! Semoga Allah meredhoi seluruh hidup kita. Aaamin.

Cahaya merupakan tenaga spektrum yang sangat luas dan boleh dilihat. Mata difokuskan untuk melihat refleks tenaga untuk keperluan sel tubuh. Menurut Pengamal Terapi Getaran Warna, Dr. Norhisham Wahab, frekuensi gelombang warna yang boleh dilihat oleh mata kasar bergetar antara 420 hingga 780 nanometer (nm). "Warna-warna yang tidak dapat dilihat ialah warna ultra-unggu, infra-merah, gamma dan sinar x" beliau menjelas lagi. Warna-warna yang amat laju ini tidak sesuai untuk keperluan kehidupan organisma di muka bumi ini.

Setiap unsur kimia di dalam tubuh dan di atas muka bumi ini mempunyai sifat frekuensi tenaganya sendiri. Frekuensi tenaga ini hanya dapat dikaitkan dengan sifat frekuensi warna. Dalam tubuh manusia, warna memainkan peranan sebagai pengimbang sel untuk penyembuhan. Ini bermakna kita memerlukan warna-warna tertentu untuk hidup dengan harmoni. Menurut beliau lagi, setiap tujuh jenis warna pelangi mempunyai peranannya dalam fungsi tubuh.

Cahaya dan warna ialah sebahagian daripada spektrum elektromagnet yang peka pada mata manusia dan juga meruakan sebahagian darpada spektra tenaga yang membolehkan kelangsungan kehidupan setiap makhluk di planet ini. Cahaya berbeza dari segi warna berpandukan ukuran dan jarak gelombang. Warna terpancar bermula daripada gelombang jarak jauh, ukuran rendah sehingga gelombang jarak pendek, ukuran tinggi.





Bagi seorang pelajar, warna hijau amat diperlukan. Ini kerana hijau merupakan simbol oksigen dan bertindak ke atas organ jantung dan paru-paru. Untuk seorang pelajar berada dalam keseimbangan dan harmoni, warna hijau yang dilihat oleh bebola mata akan dianalisa oleh pineal dan sejenis kimia akan dihasilkan oleh hipotalalmus pada bahagian otak untuk meransang kesimbangan. Ini bermakna, untuk mendapatkan suasana pembelajaran yang selesa, kawasan sekolah mahupun di dalam bilik darjah perlu mempunyai banyak warna hijau.

Walaupun warna hijau itu datangnya daripada cat yang berwarna sedemikian namun keupayaan neuron otak akan turut merangsang organ yang berkaitan untuk bertindakbalas secara positif dengan warna yang dilihat. Kepintaran pelajar banyak bergantung kepada kapasiti oksigen yang diterima pada otak. Inilah yang membuatkan warna hijau perlu menjadi pilihan di kawasan sekolah ataupun kawasan kediaman.

Kawasan sekolah sepatutnya di penuhi dengan pokok-pokok dan bunga-bunga yang berwarna lembut, kerana warna bunga ataupun bangunan yang garang dan terang akan menggangu emosi pelajar dan mendorong pelajar bertindak secara agresif. Guru-guru juga perlu memakai pakaian yang berwarna lembut. Ini kerana warna baju yang dipakai oleh guru akan menjadi tumpuan sewaktu proses pengajaran berjalan. Kadangkala tumpuan pelajar boleh hilang sekiranya warna baju yang dipakai oleh guru tidak disukai oleh pelajar.

Ini menunjukkan wujud gangguan keseimbangan dan sekiranya berterusan akan membabitkan masalah disiplin. Mengapa kita rasakan kita tidak dapat menerima apa yang dipelajari pada waktu-waktu tertentu? Berdasarkan kajian sains fizik yang dijalankan oleh pengamal terapi getaran warna ini, setiap 24 jam waktu siang dan malam, berlaku bertukaran warna sebanyak tujuh kali mengikut warna-warna pelangi.






Seorang pakar psikologi barat mengatakan warna putih mampu meningkat kecerdasan, dan bayi perlu didedahkan sebanyak mungkin dengan warna putih dan warna-warna lembut untuk membolehkan IQnya bertambah secara maksimum. Warna unggu pula mempu mengatasi masalah kurang daya tumpuan di kalangan pelajar. Di samping itu, warna ungu yang disifatkan sebagai gelombang jarak jauh mampu meransang minat pelajar.

Menurut Dr. Norhisham Wahab, pukul 12 tengah malam hingga pukul 1 pagi alam dan segala hidupan diselubungi cahaya putih manakala pukul 1 pagi hingga pukul 2 pagi pula bertukar kepada warna merah jambu. Pada peringkat inilah kepekaan otak adalah pada tahap maksimum. Kita juga dilarang mengulangkaji pelajaran pada waktu-waktu pertukaran kerana pada waktu ini warna infra merah, merah, oren dan kuning akan berlaku dan membuatkan keseimbangan dalam tubuh kita menjadi terganggu. Begitu juga dengan pukul tujuh hingga tujuh setengah petang.

Fenomena gangguan keseimbangan oleh geteran warna-warna tertentu ini boleh dikesan dengan jelas ke atas mereka yang mengalami masalah kesihatan. Misalnya demam, seringkali kita dapati demam akan bertambah teruk apabila tiba waktu-waktu begini. Sememangnya warna banyak memainkan peranan dalam kehidupan kita.

Walaupun kebanyakan kita mempunyai warna kegemaran masing-masing tetapi kita harus mengetahui apakah warna yang memberi kesan negatif dan yang memberi kesan positif dalam kehidupan kita. Warna-warna putih dan lembut sering dikaitkan dengan unsur-unsur positif. Misanya, pelajar sekolah dikehendaki memakai pakaian seragan yang berwarna putih. Walaupun ada yang mengatakan cepat kotor tetapi warna ini sebenarnya mempengaruhi kepintaran dan keseimbangan emosi pelajar. Tetapi sekiranya persekitaran sekolah dipenuhi dengan warna-warna garang maka tidak hairanlah kalau sekolah begini mempunyai masalah disiplin yang teruk.

Bagi mereka yang hendak menjalani sesi temuduga juga dikehendaki mengenai pakaian daripada warna-warna yang lembut. Ini semua berkaitan dengan emosi mereka yang menemuduga dan yang ditemuduga. Daripada pakaian mereka sudah boleh menilai seseorang yang terbabit secara luaran. Begitu juga dengan hospital, jururawat, doktor dan pesakit serta bangunan dan perhiasan dalaman dihias berkonsepkan warna-warna lembut.




Thursday, April 22, 2010

Kita Dan Pencipta Kita..

~*~ku minta kepada TUHAN setangkai bunga segar,DIA beri kaktus berduri.kuminta kupu2,diberi ulat berbulu.apabila aku sedih dan dan kecewa,namun kemudian,kaktus itu berbunga indah sekali dan ulat itu pun menjadi kupu2 yang cantik...itulah jalan TUHAN,indah pada masanya!!! TUHAN tidak akan memberi apa yang kita harapkan,tetapi dia akan memberi apa yang kita perlukan...kadang2 kita sedih,kecewa dan terluka,tetapi jauh di atas segalanya DIA mengatur yang TERBAIK dalam kehidupan kita!!! Ingatlah bahawa TUHAN senantiasa memerhatikan kita...tapi,sebaliknya..adakah kita senantiasa mengingatinya???~*~

Wednesday, April 21, 2010

Memori Nadwah Kepimpinan SHAMS 2010


Assalamualaikum,

Hampir 3 bulan x menjejakkan kaki di SHAMS, akhirnya Allah membuka peluang itu. Syukur... Bila sampai kat sekolah, mata terlekat pada setiap bangunan yg masing2 menyimpan 1001 memori. ASRAMA... SURAU... DEWAN MAKAN... KELAS2... BILIK GURU.. LIBRARY... KOOP... DEWAN ABU BAKAR... DLL. Terbayang kelibat sahabat2 sedang berjalan sekitar SHAMS. Gaya mereka. Senda gurau mereka. Kata-kata mereka. Senyuman mereka. Macam2 lagi tentang mereka. Hakikatnya, sy sedang merindui kaliaaaan. Bilakah kita semua dapat bertemu semula??? Semoga Allah mengizinkannya. Aaaamin.

Sepanjang 3 hari menginap di asrama utk menjayakan NAKIS, dpt juga sy mengecas kembali semangat diri yg terasa low. Syukran adik2 n sahabat2 yg menjemput. Moga2 kem ini memberikan impak yg positif kepada semua w/pun mgkin bukan skrg efeknya. Allah Maha Tahu masa yg terbaik. Tahniah buat adik2 pemimpin SHAMS form3 n form4 ats komitmen dan penglibatan kalian. Keikhlasan kalian akan diberi ganjaran oleh Rabbul Izzati. Buat adik2 Urusetia, syukran jazilan! Kerja kuat dan pengorbanan kalian sgt2 dihargai.


Walau apapn kekurgn yg ada pada diri kita atau org lain, x bermakna kita atau sesiapa x layak utk saling berdakwah dan memperingati antara satu sama lain. Islah nafsak wad'u ghairak. Perbaiki diri dan berdakwahlah kepada org lain. Allah kurniakan setiap dr kita kelebihan dan kekurgn yg berbeza untuk kita saling lengkap-melengkapi. Tak semua yg kita ingin ada pada kita, Allah kurniakan w/pun kita berusaha mendapatkannya atau berusaha mengubah kekurangan kita. Kenapa? Kerana Allah Is The Only One Yang Maha Tahu Apa Yang Terbaik Buat Kita. Wazakkir fainnazzikra tanfa'ul mukminin..


Buat adik2 peserta NAKIS, segala input yg kalian terima spjg NakiS, kalian amal dan apa yg perlu sebar, sebarkanlah. K.solihah doakan agar ilmu2 yg kalian dpt, ALLAH permudahkan kalian istiqamah dlm amal. Apa-apa salah silap sepanjang kem dan sepanjang k.solihah kenal adik2,mohon kalian maaf dan redha. No One Is Perfect. Jadi, kita kena minta maaf dan memaafkan even kita rasa x wat salah apa2. Semoga ALLAH meredhai kita semua.

Buat sahabat-sahabat fasi Nakis, syukran jazilan. Mohon maaf kerana x dpt bg komitmen yg terbaik. Semoga Allah menghargai dan niat murni dan keikhlasan kalian semua. Barakallahu fik. Apapun, syukur pd Allah kerana scra x langsung, Nakis ni juga memberi kesan positif pada fasi2. Dapat hidupkan kembali semangat2 yg pudar dlm diri. InsyaALLAH..

Akhirul kalam..wallahu'alam

Monday, April 19, 2010

DEMI MASA...WAL 'ASR

To realize the value of ONE YEAR,

Ask a student who failed his or her final exam.

To realize the value of ONE MONTH,

Ask a mother who gave birth to a premature baby.

To realize the value of ONE WEEK,

Ask an editor of a weekly magazine.

To realize the value of ONE DAY,

Ask a daily wage laborer who has six kids to feed.

To realize the value of ONE HOUR,

Ask the lovers who are waiting to meet.

To realize the value of ONE MINUTE,

Ask a person who missed his or her train.

To realize the value of ONE SECOND,

Ask the person who survived an accident.

To realize the value of ONE MILLISECOND,

Ask the person who won a silver medal in the Olympics.

AND

To realize the value of this precious LIFE,

Ask the person who is now six feet under!


Memaksimakan Kesan Majlis Usrah

Assalamualaikum,

Untuk post kali ini, sy kongsikan dgn antum berkenaan majlis usrah. Artikel ini saya copy dan edit sedikit dr blog http://hatinurani86.blogspot.com/2008/10/memaksimakan-kesan-majlis-usrah.html. Kebanyakan sekolah menengah dan universiti memiliki majlis usrah tersendiri. Berdasarkan pengalaman, biasanya majlis usrah berkesan untuk meningkatkan ilmu, iman dan amal serta menyeimbang dan mengistiqamahkannya disamping majlis-majlis pengajaran di masjid-masjid. Tentu saja ia lebih berkesan daripada majlis-majlis yang diadakan sesekali seperti ceramah maulidurrasul, forum perdana, israk mikraj dan lain-lain. Ceramah kadang-kadang memang menaikkan semangat tapi habis ceramah, sebagaimana cepatnya naik sebegitulah cepatnya turun. Begitulah kebiasaannya namun ia bergantung juga kepada kecekapan naqib usrah menjayakan majlis usrahnya.

ATURCARA USRAH YANG DISARANKAN

1. MUQADDIMAH
Naqib membuka majlis dengan kata-kata aluan, bacaan al-Fatihah, suntikan motivasi (agar peserta rasa kehadiran mereka sebenarnya menguntungkan) ataupun lain-lain yang dirasakan sesuai. Fadhail amal sangat sesuai sebagai pembuka langkah. Sangat baik jika naqib mengimbas kembali dapatan-dapatan penting dalam usrah sebelum ini sebagai pengukuhan.

2. TILAWAH
Setiap ahli membaca sejumlah ayar al-Quran secara menatapnya sambil disaksikan oleh ahli-ahli lain. Ayat-ayat ini dibaca bersambung-sambung bermula dari surah al-Baqarah dan seterusnya. Selepas semua tamat membaca, perbincangan dibuka, pembetulan dan pemurnian bacaan akan dilakukan bersama-sama terutamanya oleh naqib ataupun ahli yang ada ilmu tajwid.

3. TADABBUR
Naqib ataupun ahli yang tahu akan menyentuh satu dua ayat yang sudah dibaca dalam tilawah tadi dan menghuraikannya ataupun memberi apa-apa refleksi tentangnya. Perbincangan dibuka.

4. HAFAZAN
Setiap yang ada mempamerkan hafazan mereka sambil disemak oleh yang lain, sama ada ayat-ayat pilihan sendiri ataupun ayat-ayat yang telah ditentukan oleh naqib (ataupun jemaah).

5. TAZKIRAH
Satu ataupun dua orang ahli yang sampai gilirannya akan menyampaikan tazkirah masing-masing sebagai satu latihan. Perbincangan dibuka.

6. PENGISIAN
Naqib menyampaikan bahan utama usrah sama ada bahan pilihannya sendiri, bahan yang dipersetujui bersama ataupun lebih baik adalah bahan yang ada dalam sukatan/ silibus usrah sebagimana yang ditetapkan oleh jemaah. Contohnya buku-buku tertentu, bahan bercetak susunan jemaah, kitab tafsir seperti Fi Zilalil Quran ataupun bahan-bahan utama lain. Oleh kerana masa berusrah terhad, bahan utama ini boleh diselang-selikan pada setiap minggu.
Perbincangan dibuka.

HAL-HAL LAIN
Naqib mengumumkan info terkini tentang program-program jemaah. Setiap peserta boleh meluahkan apa saja yang berkaitan seperti isu semasa, hal ehwal usrah, perkongsian masalah, perancangan program dan sebagainya.
PENUTUP Peringatan-peringatan ringkas, tarikh usrah akan datang dan rumusan usrah kali ini oleh naqib. Ditutup dengan Tasbih Kifarah dan surah al-Asr.
*BONUS Jamuan ringan jika ada. Sekiranya berusrah di kediaman ataupun bilik, biasanya ‘tuan rumah’ yang menyediakannya. Jamuan tidak termasuk dalam agenda usrah, ia bukan satu kemestian. Turutan agenda di atas boleh diubah mengikut kesesuaian.

USRAH YANG KURANG BERKESAN
Naqib tidak membuat perancangan langsung. Pengisian usrah bergantung kepada apa yang terfikir ketika itu.
Ahli usrah ramai. Saya cadangkan seorang naqib mengendalikan 3-5 orang peserta sahaja agar setiap individu berada dalam pemantauan si naqib dan perjalanan usrah terkawal lagi lancar.
Usrah dijalankan dalam bentuk pengajian seperti di masjid-masjid. Tok guru bercakap dari awal hingga akhir, peserta lebih banyak mendengar.
Penglibatan anak buah minima. Bakat mereka tidak diasah dengan tugasan-tugasan sebagai pengisian usrah. Pandangan mereka diminta hanya pada penghujung majlis usrah dan bukannya untuk setiap agenda.
Jangka masanya terlalu singkat ataupun terlalu panjang. Terlalu singkat- bateri peserta tidak cukup dicas. Terlalu panjang- peserta bosan dan tidak memberi tumpuan.
‘Wajibat’ (amalan-amalan yang perlu dilangsaikan) tidak diberi penekanan oleh naqib.

MEMAKSIMAKAN KESAN USRAH
Selain naqib, sekurang-kurangnya ada seorang ‘orang lama’ dalam kalangan peserta. Lebih baik jika ‘orang lama’ ini ilmu dan kebolehannyanya lebih kurang ataupun hampir sama dengan ilmu dan kebolehan naqib. Paling tidakpun, dia seorang yang sudah biasa sangat dengan usrah. Orang ini tugasnya sebagai pembantu dan pengukuh kepada naqib serta contoh kepada peserta.
Naqib hendaklah memelihara dan meningkatkan kredibiliti diri.
Isi usrah yang lalu disentuh sepintas lalu pada permulaan usrah.

‘PANDANG GLOBAL, BERGERAK SEBAGAI SATU UMAT’

Wallahu'alam.

Sunday, April 18, 2010

Pemergian Seorang Sahabat...

Assalamualaikum...

Khamis,1 April sy mendapat anak saudara ketiga. Khamis, 8 April pula sy telah kehilangan seorang sahabat. Al Fatihah buat Allahyarham Ahmad Amirul Faez. Semoga rohnya dicucuri rahmat Allah SWT. Tergamam mendapat mesej2 makluman dr sahabat2. Walaupun x pernah sekelas, arwah ialah sahabat sy kerana ALLAH. Jika dilihat pd usia, allahyarham meninggal pada usia yg masih muda. Namun, siapa yg boleh menentukan ajal mati kita jika bukan ALLAH? Pemergian arwah merupakan tazkirah dr Rabb. Bila2 masa, mana2 tempat, ajal itu boleh tiba. Setiap hari, akan ada kematian, cuma asbab kematian itu saja yg berbeza. Ada yg mati kemalangan, ada yg mati dibunuh, ada yg mati krna penyakit dll. Kita x dpt mengagak bagaimana pengakhiran hidup kita. Moga2 kita mendapat husnul khotimah. Aaamin. Sekadar peringatan buat sahabat2 dan diri yg lemah, kejarlah lima sebelum lima. Sihat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, tua sebelum muda, kaya sebelum miskin dan Hidup sebelum Mati. Semoga pintu taubat masih terbuka buat kita, manusia yg sering lalai, x sempurna dan lemah ini. Ayuh sama2 kita istiqamah memohon ampun drNYA.

Allah menyembunyikan tangan-Nya
bukanlah Dia memalingkan wajah-Nya
tetapi melihat siapakah yang benar dalam meminta
dengan permintaan yang sebenarnya.

KAU SAHABAT KAU TEMAN

Telah tiba saat waktu kau tinggalkan kami
Kerana takdir yang Maha Esa telah menetapkan
Sedih rasanya hati ini bila mngenangkan
Kau sahabatku kau teman sejati

Tulus ikhlasmu luhur budimu bagai tiada pengganti

Senyum tawamu juga katamu menghiburkan kami
Memori indah kita bersama terus bersemadi
Kau sahabatku kau teman sejati

Sudah ditakdirkan kau pergi dulu

Di saat kau masih diperlukan
Tuhan lebih menyayangi dirimu
Ku pasrah diatas kehendak yang Esa

Ya Allah,tempatkannya di tempat yang mulia

Tempat yang kau janjikan nikmat untuk hamba Mu
Sahabatku akan ku teruskan perjuangan ini
Walau ku tahu kau tiada di sisi

Perjuangan kita masih jauh beribu batu

Selagi roh masih di jasad hidup diteruskan
Sedih rasa hati ini mengenangkan dikau
Bagai semalam kau bersama kami

Moga amanlah dan bahagia dikau di sana

Setangkai doa juga Fatihah terus kukirimkan
Moga di sana kau bersama para solehin
Ku sahabatku kau teman sejati

Akhir kalam..wallahua'lam